sebuah renungan sebelum diri melangkah pergi..
Posted February 27, 2008
on:Empat tahun yg lalu…
Dengan wajah sendu, aku berpamitan pd ayah dan ibu di sebuah terminal bis..
Kaulepaskan aku dengan senyuman, serta berjuta harapan dan doa teriring..
Ibu..
Dibalik senyum itu…aku bs membaca kilauan matamu yg berkaca-kaca
Sengaja kau ingin tutupi agar aku tegar menghadapi perpisahan sementara ini
Tapi didalam relung hatimu terdalam aku yakin doamu selalu untukku
Ayah..
Di balik wajah tegarmu itu, aku yakin kau menyimpan haru
Melepas anakmu pergi merantau menimba ilmu
Aku terkenang, dengan suara sedikit bergetar, kau berpesan “ayah ibu hanya bisa mendoakan, berusahalah yg terbaik dan tetap sll mohon pertolongan Tuhan”
Di pagi hari yang sunyi, tibalah aku di kota metropolitan ini
Yah…tepatnya di halaman depan kampus STIS
Masa awal di Jakarta, kucoba lalui dengan senyuman
Meski terkadang masih teringat kampung halaman dan kenangan bersama teman2 lama yang kini telah jauh terpisahkan jarak
Waktu itu, sebuah kamar dikosan baru menjadi saksi bisu
Ketika sedang sendiri ato ketika melihat foto orang2 yang kusayangi,
Disaat rindu tiba2 datang menghampiri, aku menangis ingin pulang dan memeluk mereka
Hari berganti hari
Aku mulai mencintai kampus ini…
Bersama teman2 aku merajut hari2 di kampus tercinta
Saat berangkat dan pulang kuliah bareng..
Kuliah dan bercanda bersama di ruang2 kelas..
Saat jalan2 refreshing untuk melepas penat..
Kita lalui hari2 bahagia bersama
Aku juga selalu terkenang..
Saat kau ulurkan tanganmu memelukku diwaktu duka menghinggapi diri ini
Kau kuatkan aku dan dengan bijak mendengarkan permasalahanku
Seakan kau berkata “jangan sedih, meski jauh dari keluarga,ini aku sahabatmu adalah keluargamu disini, siap berbagi dgn kamu”
Masa2 penuh perjuangan kita lalui bersama dalam suka dan duka
Dengan bimbingan bpk ibu dosen yang sabar dalam mendidik kita
Tiada pernah bosan berbagi ilmu dg kita
Tidak hanya mengajar perkuliahan, namun banyak pengalaman berharga beliau-beliau share ke kita..
Juga motivasi dan dukungan agar kuat dalam melalui perjuangan menuntut ilmu di STIS ini
Waktu terus berputar….
Setelah melalui perjuangan yang penuh kesan,
Akhirnya saat yang kita nanti datang juga
Moment membahagiakan, bukan hanya buat kita, tapi juga orang2 yang mencintai kita
Orang2 yang sempat menaruh harapan dan tak lupa menyisipkan doa2 untuk keberhasilan kita
Terlihat wajah sumringah mereka memandang takjub dalam baju toga kita
Kita semua tersenyum bahagia atas awal perjuangan babak baru dalam hidup ini
Yah…toga wisuda itu adalah akhir dari masa perkuliahan kita disini
Namun ia juga adalah babak awal dunia baru yang akan kita lakoni
Dunia kerja dan pengabdian kepada bangsa dan negara
Setelah ini…
Kita akan menunaikan amanah kerja kita di berbagai daerah seluruh indonesia
Memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara
Yang telah memberikan jasa besar untuk kita dalam merasakan perkuliahan disini
Mengabdikan diri demi kemajuan bangsa dan negara kita
Kini…
Sebentar lagi masa itu akan datang
Kita akan meninggalkan kota jakarta ini
Meninggalkan kampus tercinta dengan segala kenangan yang sempat terukir
Berpisah dg teman2 semua yang telah mewarnai hari2 penuh keceriaan
Dalam kebersamaan di masa suka dan duka
Sebentar lagi kita akan terpisahkan pulau
Jarak yang terbentang akan memisahkan raga kita
Namun aku yakin hati kita akan tetap sll terpaut
Kita akan tetap mengukir indahnya tali persahabatan dan persaudaraan kita
Dalam manisnya kata2 yang terkirim lwt sms ato email
Dalam candaan rindu yang tercipta melalui telpon
Dalam memori2 yang tersimpan indah di hati dan pikiran ini
Dan yang pasti dalam indahnya lantunan doa2 kita
Ya Allah, jangan biarkan kami tunduk kepada selainMu. Biarkan kami lemah hanya di depanMu,
Jangan biarkan kami menghiba pada manusia. Buat kami miliki kuasa untuk selalu memohon padaMu,
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun untuk mencurahkan cinta hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan berserah berbakti kepadaMu, hidupkanlah dengan mengenalMu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik Penolong.
Sejuta rindu bagi mutiara bertebaran di pelosok nusantara
2 Responses to "sebuah renungan sebelum diri melangkah pergi.."
huahahaha….terharu deh ane..(ih..pake ane)…yang pasti puisimu bagus….ajarin buat puisi dong..lho????
where ever u are…you not walk alone….you still have me…huahahaha..pokoke bahasa imggris belepotan coz toefl aja ga lulus hiks….
1 | arifah
February 27, 2008 at 8:17 am
aku juga merasakan hal yang sama. aku jadi di tapsel…dan diantara temen2, akulah yang terjauh…….tapi aku bersyukur kok dapet disitu. tenang mah…kita akan ketemu kalo dirimu nikah ato kalo lebaran juga bisa ketemu. ayo kita ngeblog sebagai salah satu tali silaturrahmi kita…ayo ngeblog!!!